Aqiqah
AQIQAH
Sesuai sunnah rasul tentunya harus diketahui oleh orangtua. Apalagi kelahiran sang buah hati merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap orang tua. Sebagai bentuk rasa syukur orang tua atas kelahiran anaknya ialah dengan menggelar aqiqah.
Aqiqah adalah ibadah mahdhoh yang hukumnya sunnah mu’akkadah
atau sunnah yang sangat dianjurkan oleh agama. Karena itu, ibadah ini tentu
didasarkan pada landasan syar’i atau landasan agama berupa dalil-dalil, baik berbentuk ayat al-Qur’an
maupun hadits.
Ada banyak hadits yang menerangkan tentang ibadah yang satu ini.
Rasulullah saw. sendiri mempraktekkan ibadah aqiqah ini dalam kehidupan beliau.
Ketika cucu beliau, Hasan dan Husein lahir, beliau memotong dua ekor domba pada
hari ketujuh dari kelahiran mereka.
Berikut ini beberapa hadits yang menjadi dalil disunnahkannya
ibada aqiqah:
Hadits Riwayat Tirmidzi:
عَنْ يُوْسُفَ بْنِ مَاهَكٍ اَنَّهُمْ دَخَلُوْا عَلَى حَفْصَةَ
بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمنِ فَسَأَلُوْهَا عَنِ اْلعَقِيْقَةِ، فَاَخْبَرَتْهُمْ
اَنَّ عَائِشَةَ اَخْبَرَتْهَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص اَمَرَهُمْ عَنِ اْلغُلاَمِ
شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَ عَنِ اْلجَارِيَةِ شَاةٌ. الترمذي
Dari Yusuf bin Mahak bahwasanya orang-orang datang kepada
Hafshah binti ‘Abdur Rahman. Mereka menanyakan kepadanya tentang ‘Aqiqah. Maka
Hafshah memberitahukan kepada mereka bahwasanya ‘Aisyah memberitahu kepadanya
bahwa Rasulullah SAW telah memerintahkan para shahabat (agar menyembelih
‘Aqiqah) bagi anak laki-laki 2 ekor kambing yang sebanding dan untuk anak
perempuan 1 ekor kambing. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 35, no. 1549].
Hadits Riwayat Bukhari:
عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِيّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص
يَقُوْلُ: مَعَ اْلغُلاَمِ عَقِيْقَةٌ فَاَهْرِيْقُوْا عَنْهُ دَمًا وَ
اَمِيْطُوْا عَنْهُ اْلاَذَى. البخارى 6: 217
Dari Salman bin ‘Amir Adl-Dlabiy, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda, “Tiap-tiap anak itu ada ‘Aqiqahnya. Maka sembelihlah binatang
‘Aqiqah untuknya. Dan buanglah kotoran darinya (cukurlah rambutnya)“. [HR.
Bukhari juz 6, hal. 217]
Hadits Riwayat Ahmad:
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص مَنْ اَحَبَّ مِنْكُمْ اَنْ يَنْسُكَ عَنْ وَلَدِهِ فَلْيَفْعَلْ عَنِ
اْلغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَ عَنِ اْلجَارِيَةِ شَاةٌ. احمد 2: 604،
رقم: 2725
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya. Ia berkata, Rasulullah
SAW bersabda, “Barangsiapa berkehendak untuk meng’Aqiqahkan anaknya maka
kerjakanlah. Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sebanding dan untuk
anak perempuan satu ekor kambing“. [HR. Ahmad juz 2, hal. 604, no. 2725]
Dalil-dalil Hadits Tentang Aqiqah
Hadits Riwayat Hakim:
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: عَقَّ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنِ اْلحَسَنِ
وَ اْلحُسَيْنِ يَوْمَ السَّابِعِ وَ سَمَّاهُمَا وَ اَمَرَ اَنْ يُمَاطَ عَنْ
رُؤُوْسِهِمَا اْلاَذَى. الحاكم فى المستدرك 4: 264، رقم: 7588
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW pernah ber’Aqiqah
untuk Hasan dan Husain pada hari ke-7 dari kelahirannya. Beliau memberi nama
dan memerintahkan supaya dihilangkan kotoran dari kepalanya (dicukur)“. [HR.
Hakim, dalam Al-Mustadrak juz 4, hal. 264, no. 7588]
Hadits Riwayat Abu Daud:
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ
غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ
وَ يُسَمَّى. ابو داود 3: 106، رقم: 2838
Dari Samurah bin Jundab, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
“Tiap-tiap anak tergadai (tergantung) dengan ‘Aqiqahnya yang disembelih
untuknya pada hari ke-7, di hari itu ia dicukur rambutnya dan diberi nama“.
[HR. Abu Dawud juz 3, hal. 106, no. 2838]
Hadits Riwayat Ibnu Majah:
عَنْ سَمُرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ مُرْتَهَنٌ
بِعَقِيْقَتِهِ. تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَ يُحْلَقُ رَأْسُهُ وَ
يُسَمَّى. ابن ماجه 2: 1056، رقم: 3165
Dari Samurah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Setiap anak
tergadai dengan ‘Aqiqahnya, yang disembelih untuknya pada hari ke-7, dicukur
rambutnya, dan diberi nama”. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1056, no. 3165]
Hadits Riwayat Abu Dawud:
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ
سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّيكُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تَذْ بَحُ
عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى
“Setiap bayi tergadai dengan Aqiqahnya, disembelihkan (kambing)
untuknya pada hari ke tujuh, dicukur dan diberi nama” [HR Abu awud, no. 2838,
at-Tirmidzi no. 1522, Ibnu Majah no. 3165 dll dari sahabat Samurah bin Jundub
Radhiyallahu anhu. Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh
adz-Dzahabi, Syaikh al-Albani dan Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini dalam kitab
al-Insyirah Fi Adabin Nikah hlm. 97]
Posting Komentar